Sumbawa – Ahlul Afwan, alumni Sekolah Pascasarjana UTS, telah mempelopori inisiatif inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan komunitas budidaya rumput laut di Desa Labuhan Kertasari, Kabupaten Sumbawa Barat. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Afwan menyoroti dampak penting perubahan iklim terhadap ekosistem pesisir dan sumber daya laut, serta menekankan perlunya tindakan proaktif untuk menjaga mata pencaharian yang bergantung pada budidaya rumput laut.
Perubahan iklim, yang ditandai dengan fenomena pemanasan global, telah menimbulkan berbagai tantangan bagi wilayah pesisir, termasuk fluktuasi tingkat salinitas, peningkatan cuaca ekstrem, dan meningkatnya aktivitas badai di laut. Pergeseran lingkungan ini berdampak langsung pada produktivitas rumput laut, sehingga berpotensi menyebabkan penurunan hasil produksi dan stabilitas ekonomi bagi masyarakat pesisir yang melakukan usaha rumput laut, khususnya di desa-desa rumput laut Minapolitan.
“Perubahan iklim merupakan fenomena yang tidak hanya berdampak pada lingkungan kita tetapi juga penghidupan masyarakat pesisir,” jelas Afwan. “Kita harus mengambil langkah proaktif untuk memitigasi dampaknya terhadap budidaya rumput laut, yang merupakan aktivitas ekonomi penting bagi banyak orang di wilayah pesisir kita.”
Menyadari kebutuhan mendesak akan strategi pembangunan ketahanan, penelitian Afwan menyelidiki dinamika rumit antara variabel perubahan iklim dan tantangan budidaya rumput laut. Dia menyoroti munculnya penyakit ice-ice rumput laut, terkait dengan pertumbuhan bakteri termasuk Vibrio algainolyticus dan Aeromonas hydrophila/cavieae/sabrial, sebagai konsekuensi langsung dari fluktuasi cuaca yang disebabkan oleh iklim.
Menanggapi tantangan-tantangan ini, Afwan mengusulkan strategi ketahanan multifaset, memanfaatkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang muncul. Komponen utama dari strategi ini meliputi diversifikasi spesies rumput laut, memperluas jangkauan pasar benih rumput laut, meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim dan keterampilan mitigasi bencana di kalangan pembudidaya rumput laut, meningkatkan kapasitas dan standar kualitas kelompok pengolahan rumput laut, dan memanfaatkan teknologi inovatif yang disesuaikan dengan kebutuhan.
“Dengan mengembangkan jenis rumput laut baru dan menjajaki pasar di luar wilayah kita, kita dapat mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi yang disebabkan oleh iklim,” jelas Afwan. “Selain itu, memberdayakan pembudidaya rumput laut dengan pengetahuan dan keterampilan dalam ketahanan iklim dan kesiapsiagaan bencana sangat penting untuk keberlanjutan jangka panjang.”
Melalui pola penanaman yang strategis, pemilihan benih yang bijaksana, dan teknik pemrosesan yang canggih, inisiatif Afwan bertujuan untuk memperkuat ketahanan bisnis budidaya rumput laut terhadap dampak buruk yang disebabkan oleh perubahan iklim. Dengan mengembangkan pendekatan holistik yang mengintegrasikan wawasan ilmiah dengan pemberdayaan masyarakat, upaya Afwan siap untuk memetakan jalur berkelanjutan bagi masyarakat pesisir Kertasari dan lainnya yang bergantung pada budidaya rumput laut. (mpm)