Sumbawa – Pendidikan merupakan salah satu cara penting dalam kemajuan suatu daerah, karena Pendidikan dapat membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Melalui landasan-landasan pendidikan misalnya sekolah, masyarakat dapat membina dirinya agar mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi karena kemajuan ilmu pengetahuan. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka sekolah membutuhkan anggaran untuk operasional pendidikan disekolah.
Nurahmawati seorang mahasiswa lulusan Magister Manajemen Inovasi tahun 2023, Sekolah Pascasarjana dari Universitas Teknologi Sumbawa melakukan penelitian tentang strategi inovasi kepala sekolah dalam pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 2 Hu’u Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu. Tujuan dalam penelitian yang dilakukannya tersebut untuk mengetahui bagaimana efektifitas dan pengaruh strategi inovasi kepala sekolah di SMP Negeri 2 Hu’u untuk meningkatkan Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah (MPMPBS).
“Pemanfaatan dana operasional sekolah diatur dalam juknis, namun terkadang kegiatan yang ada di juknis melenceng dari realitas disekolah. Maka dari itu sangat diperlukan strategi inovasi kepala sekolah agar kegiatan sesuai dengan keadaan sekolah dan pelaporan sesuai juknis,” jelas Nurahmawati.
Mengadopsi pendekatan mixed methods yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil survei berupa angket/kuisioner, observasi, wawancara dan dokumentasi penerencanaan inovasi kepala sekolah pada pengguna dana BOS di SMP Negeri 2 Hu’u di jumpai ada beberapa hambatan baik itu dipengaruhi oleh faktor dari dalam lingkungan sekolah, seperti disebabkan oleh penyusunan rancangan atau strategis inovasi terhadap pemanfaatan dana BOS, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan sarana dan prasarana serta pengembangan prestasi guru dan siswa untuk pelaksanaannya belum maksimal. Sehingga mengakibatkan sedikitnya persentase dari pengaruh inovasi kepala sekolah pada pemanfaatan dana BOS.
Dokumentasi kegiatan penelitian
Analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara inovasi kepala sekolah dan pemanfaatan dana BOS. Namun, kekuatan hubungan tersebut tergolong lemah. Hasil ini mengindikasikan bahwa meskipun inovasi sekolah penting, faktor lain seperti dukungan pihak terkait, ketersediaan sumber daya, dan kondisi sekolah juga turut mempengaruhi efektivitas pemanfaatan dana BOS. Menyoroti pentingnya peran kepala sekolah dalam mengoptimalkan pemanfaatan dana Bos. Inovasi yang dilakukan oleh kepala sekolah SMP Negeri 2 Hu’u, seperti penghematan anggaran, penyesuaian penyusuan RKAS dan penyesuaian penyusunan LPJ.
Hasil penelitian ini menyoroti bahwa inovasi kepala sekolah memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan pemanfaatan dana BOS di SMP Negeri 2 Hu’u. Namun, diperlukan upaya berkelanjutan untuk memperkuat hubungan antara inovasi kepala sekolah dan peningkatan mutu pendidikan. Nurahmawati selaku peneliti menyampaikan sarannya, seperti; (1) Kepada pengelola Dana BOS, supaya memberikan sosialisasi secara rinci dan jelas tentang petunjuk teknis BOS dan pagu anggaran setiap program yang sudah ditentukan oleh pemerintah, kemudian meminimalisir pengeluaran yang tidak dianggarkan di RKAS dengan cara memberikan pengertian kepada berbagai pihak yang berkepentingan tentang rambu-rambu penggunaan dana BOS. (2) Untuk guru dan penanggungjawab program kegiatan sekolah supaya menyusun anggaran kegiatan dengan mengacu pada rapor mutu sekolah. (3) Untuk instansi vertikal ke atas yaitu Tim Manajemen BOS kabupaten dan inspektorat supaya melakukan bedah juknis BOS agar mendapatkan pemahaman yang sama, melakukan perbaikan pengarsipan laporan pertanggungjawaban dana BOS dan memberi saran kepada pemerintah pusat agar tidak terlalu sering merubah juknis BOS. (Sari)